Percaya atau tidak, fakta telah berbicara. Di Indonesia, persaingan operator tertinggi di dunia. Woww.... Itulah Indonesia Raya... 
Untuk lebih jelasnya, berikut kutipan beritanya :
Surabaya (Bali Post):
Setelah era duopoli dibuka, tingkat kompetisi (persaingan) operator telekomunikasi di Indonesia paling tinggi di dunia. Ini menyusul tarif telekomunikasi di Indonesia yang sebelumnya juga tercatat paling murah untuk tingkat Asia. Akibat persaingan yang ketat dan tarif yang murah, semua yang terkait telekomunikasi menjadi menderita. Apalagi ditambah situasi krisis yang sudah mulai dirasakan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut kutipan beritanya :Surabaya (Bali Post):
Setelah era duopoli dibuka, tingkat kompetisi (persaingan) operator telekomunikasi di Indonesia paling tinggi di dunia. Ini menyusul tarif telekomunikasi di Indonesia yang sebelumnya juga tercatat paling murah untuk tingkat Asia. Akibat persaingan yang ketat dan tarif yang murah, semua yang terkait telekomunikasi menjadi menderita. Apalagi ditambah situasi krisis yang sudah mulai dirasakan perusahaan.
Hal itu dikemukakan Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno di sela pengoperasian perangkat Synchronuse Transfer Mode (STM 1) di Surabaya, Rabu (6/5) kemarin. Apalagi, pasar telekomunikasi di Pulau Jawa sudah mulai jenuh. Akibat kejenuhan itulah, Telkomsel mulai meningkatkan jaringannya dengan menambah 930 Mega byte per second/Mbps) agar dapat meng-cover pelanggan di wilayah Indonesia Timur.
Karena pasar di Pulau Jawa sudah jenuh, Telkomsel mulai melirik pasar baru di luar Jawa yang penetrasinya di bawah 60 persen. 'Peningkatan kapasitas jaringan ini merupakan upaya Telkomsel menggelar High Performance Broadband Network untuk koneksi Jawa - Makassar - Ambon - Papua dengan menggunakan transmisi satelit Intermediate Data Rate (IDR). Mengingat tidak adanya link transmisi fiver optic dan terrestrial,' katanya.
Menurut dia, peningkatan kapasitas jaringan merupakan langkah kesiapan Telkomsel sebagai Broadband Network Operator. Sebelumnya, kondisi koneksi dari Jawa ke wilayah Indonesia Timur menggunakan transmisi satelit IDR dengan tipe koneksi berbasis E1 mengingat, kebutuhan kapasitas yang besar Telkomsel menggelar tipe koneksi bundling STM-1. Di mana satu STM-1 setara dengan 63 E1 atau 155 Mbps. 'Penerapan link transmisi dalam bentuk bundling STM-1 berbasis IP/internet protool merupakan pertama di dunia,' katanya.
Sementara itu, Dirut Metra Alex Sinaga menambahkan, penambahan jaringan 930 Mbps ini (kini Telkomsel menghadirkan transmisi 3.000 Mbps-red) untuk memenuhi kebutuhan komunikasi suara dan data dari Ambon - Jayapura - Timika ke Menado, Makassar, Surabaya dan Jakarta.
Sumber berita: http://www.balipost.co.id
Gimana menurut anda?
Karena pasar di Pulau Jawa sudah jenuh, Telkomsel mulai melirik pasar baru di luar Jawa yang penetrasinya di bawah 60 persen. 'Peningkatan kapasitas jaringan ini merupakan upaya Telkomsel menggelar High Performance Broadband Network untuk koneksi Jawa - Makassar - Ambon - Papua dengan menggunakan transmisi satelit Intermediate Data Rate (IDR). Mengingat tidak adanya link transmisi fiver optic dan terrestrial,' katanya.
Menurut dia, peningkatan kapasitas jaringan merupakan langkah kesiapan Telkomsel sebagai Broadband Network Operator. Sebelumnya, kondisi koneksi dari Jawa ke wilayah Indonesia Timur menggunakan transmisi satelit IDR dengan tipe koneksi berbasis E1 mengingat, kebutuhan kapasitas yang besar Telkomsel menggelar tipe koneksi bundling STM-1. Di mana satu STM-1 setara dengan 63 E1 atau 155 Mbps. 'Penerapan link transmisi dalam bentuk bundling STM-1 berbasis IP/internet protool merupakan pertama di dunia,' katanya.
Sementara itu, Dirut Metra Alex Sinaga menambahkan, penambahan jaringan 930 Mbps ini (kini Telkomsel menghadirkan transmisi 3.000 Mbps-red) untuk memenuhi kebutuhan komunikasi suara dan data dari Ambon - Jayapura - Timika ke Menado, Makassar, Surabaya dan Jakarta.
Sumber berita: http://www.balipost.co.id
Gimana menurut anda?
Posts
0 Comments:
Post a Comment
Hey.... nice to meet you :)